Ada jagoan UFC yang justru merasa sebal jika Shavkat Rakhmonov diadu dengan Belal Muhammad dalam laga perebutan sabuk juara kelas welter.
Pada Juli lalu, Muhammad menjadi juara baru kelas welter UFC setelah mengalahkan raja divisi sebelumnya, Leon Edwards.
Sebagai penghuni peringkat 3 di kelas welter, Rakhmonov sangat mungkin menjadi penantang Muhammad dalam laga pertama mempertahankan gelar.
Shavkat Rakhmonov selalu menang dalam 18 laga termasuk 6 di UFC dengan dirinya tidak membutuhkan penghitungan skor dari juri.
Di lain pihak, Belal Muhammad sedang mengoleksi 11 laga beruntun tanpa pernah kalah.
Duel 2 orang ini boleh jadi sudah masuk dalam perencanaan UFC.
Sebagai penguasa divisi, Muhammad baru-baru ini menyatakan dia lebih suka menghadapi Rakhmonov dibandingkan penantang ranking 2, Kamaru Usman, dalam pertarungan berikutnya.
“Untuk saya sekarang, saya lebih suka jika penantang berikutnya adalah Shavkat,” kata jagoan Amerika berdarah Palestina ini seperti dikutip dari MMA Weekly.
“Saya pikir Shavkat punya aura lebih besar. Dia punya rekor tak terkalahkan.”
“Tidak akan ada lagi orang yang meragukan saya jika berhasil mengalahkan dia.”
“Jika saya bertarung dan mengalahkan Kamaru Usman, orang ini kalah terus dalam 3 laga terakhir.”
“Dia sudah tahu, dia sudah hampir keluar dari organisasi.”
“Usman membutuhkan kemenangan lagi untuk kembali ke persaingan dan menunjukkan bahwa dia masih lapar.”
“Jadi saya lebih menginginkan Shavkat.”
“Anda melihat orang-orang lain. Ian Garry tidak menantang saya. Jack Della Maddalena kelihatannya masih cedera.”
“Saya pikir orang itu adalah salah satu dari Shavkat atau Usman. Di antara 2 orang ini, Shavkat lebih masuk akal,” pungkas jagoan berjulukan Remember the Name ini.
Namun demikian, ternyata ada seorang jagoan UFC yang sebal melihat potensi terwujudnya pertarungan antara Rakhmonov dan Muhammad.
Orang itu adalah petarung kelas menengah UFC, Brendan Allen.
Dalam wawancara eksklusif dengan Bolasport.com via Zoom yang difasilitasi oleh UFC Indonesia pada Rabu (25/9/2024), Allen mengungkapkan alasannya tidak menyukai duel Rakhmonov vs Muhammad.
Jagoan berusia 28 tahun ini berteman baik dengan 2 jagoan kelas welter itu.
Rakhmonov adalah rekan satu tim Allen di Kill Cliff.
Sementara itu, Allen dan Muhammad sudah saling mengenal dalam waktu yang lama.
“Ya, Shavkat teman setim yang baik,” kata pemilik rekor 24-5 ini.
“Saya senang berlatih dengannya jika dia sedang berada di Amerika.”
“Ya, saya pikir dia bisa menjadi penantang juara berikutnya di kelas welter.”
“Tetapi, situasi ini menyebalkan karena Belal juga teman baik saya. Saya sudah kenal Belal sejak lama,” tambah penantang ranking 8 di kelas menengah UFC ini.
“Jalan mereka memang cepat atau lambat pasti akan bertemu.”
“Susah buat saya membicarakan pertarungan mereka karena keduanya adalah teman baik saya.”
“Saya punya banyak teman-teman yang saling bertarung.”
“Biasanya saya tidak mau ikut campur, saya tidak mau bicara soal salah satu dari mereka.”
“Saya hanya mendoakan mereka semoga sukses.”
“Setelah mereka membereskan urusan, kami akan kembali ke kehidupan normal,” pungkas jagoan yang akan tampil di UFC Paris menghadapi Nassourdine Imavov pada Sabtu (28/9/2024).